Masa remaja (laki-laki) adalah masa dimana seorang anak membentuk jati dirinya. Banyak hal yang dapat di pelajari, di ikuti dan ditiru dalam kehidupan sehari-hari untuk membentuk jadi diri tersebut.
jatidiri atau pembentukan sifat dapat dipengaruhi oleh lingkungan bermain/ pergaulan, dan yang paling utama dalam pembentukan jati diri seorang remaja adalah keluarga.
jika remaja salah memilih teman dalam pergaulan, maka jati diri dari remaja tersebut akan ikut terpengaruh. misalnya dalam bergaul, teman-teman dari remaja tersebut sudah menyalahi atau melanggar aturan atau norma yang terdapat dalam masyarakat, misal pengguna obat-obatan terlarang, pengedar narkoba dan lain sebagainya, maka remaja tersebut akan memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dengan teman-temannya.
Keluarga merupakan faktor utama dalam pembentukan jati diri seorang anak. Jika di dalam keluarga terdapat orang tua yang selalu melakukan tindak kekerasan terhadap pasangannya (suami terhadap istri) saat bertengkar, maka remaja tersebut pun akan mengikuti sifat orang tuanya, yaitu melakukan tindak kekerasan terhadap pasangannya (pacar).
Ketika remaja tersebut memiliki selisih pendapat dengan pasangannya, maka tidak ragu-ragu remaja tersebut akan bertindak atau melakukan kekerasan terhadap pasangannya (pacar). Dalam hal ini, maka remaja tersebut dapat dikenakan hukuman, karena telah melakukan tindak penganiayaan.
Untuk menanggulangi sifat tersebut, maka remaja tersebut dapat dilakukan suatu terapi untuk mengendalikan emosi, dapat juga di karantina untuk pemeriksaan oleh psikiater, agar tidak melakukan tindak kekerasan lagi.
Read More ->>
jatidiri atau pembentukan sifat dapat dipengaruhi oleh lingkungan bermain/ pergaulan, dan yang paling utama dalam pembentukan jati diri seorang remaja adalah keluarga.
jika remaja salah memilih teman dalam pergaulan, maka jati diri dari remaja tersebut akan ikut terpengaruh. misalnya dalam bergaul, teman-teman dari remaja tersebut sudah menyalahi atau melanggar aturan atau norma yang terdapat dalam masyarakat, misal pengguna obat-obatan terlarang, pengedar narkoba dan lain sebagainya, maka remaja tersebut akan memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dengan teman-temannya.
Keluarga merupakan faktor utama dalam pembentukan jati diri seorang anak. Jika di dalam keluarga terdapat orang tua yang selalu melakukan tindak kekerasan terhadap pasangannya (suami terhadap istri) saat bertengkar, maka remaja tersebut pun akan mengikuti sifat orang tuanya, yaitu melakukan tindak kekerasan terhadap pasangannya (pacar).
Ketika remaja tersebut memiliki selisih pendapat dengan pasangannya, maka tidak ragu-ragu remaja tersebut akan bertindak atau melakukan kekerasan terhadap pasangannya (pacar). Dalam hal ini, maka remaja tersebut dapat dikenakan hukuman, karena telah melakukan tindak penganiayaan.
Untuk menanggulangi sifat tersebut, maka remaja tersebut dapat dilakukan suatu terapi untuk mengendalikan emosi, dapat juga di karantina untuk pemeriksaan oleh psikiater, agar tidak melakukan tindak kekerasan lagi.